2011-05-30

Penelitian Kecil Untuk Temanku - Sapaan

Hey, artwatchers! Lima bulan sudah aku hibernasi dari kehidupan malam blogging. Aku pun kembali dengan artikel terbaru :D

Alhamdulillah, selama lima bulan itu aku berjuang mati-matian (tidak sampai sekarat sih, hhe) untuk belajar dalam rangka menghadapi UN. Ketika tanggal 16 Mei 2011 tiba, pengumuman pun diberikan dan aku dinyatakan lulus! Alhamdulillah. Selang dua hari, situs SNMPTN Undangan pun memutuskan bahwa aku lulus seleksi dan diterima di Universitas Indonesia Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Interior. Wah, senangnya! :D Allah telah menjawab segala usaha dan kegundahan serta suka duka yang aku rasakan dalam lima bulan sebelumnya.

Kembali ke judul, dalam penelitian kedua ini, aku mencoba untuk menguji respon seseorang terhadap orang yang menggunakan sapaan “aku-kamu” kepada orang yang baru aku kenal.  Hal ini aku lakukan sekaligus untuk memperbaiki tutur kata. Dari penelitian itu diperoleh beberapa respon seperti berikut :

1. Seseorang yang merespon dengan kata “aku-kamu” juga. Dia tidak canggung untuk menggunakan sapaan ini.

2. Seseorang yang merespon dengan kata “aku-kamu”, namun karena agak sedikit canggung, terkadang dia merespon dengan memanggil namaku seperti “Febri” atau “Anto”.

3. Seseorang yang merespon dengan hanya memanggil namaku, karena dia tidak biasa berbicara menggunakan “aku-kamu”. Dia tidak menggunakan sapaan “loe-gue” kepada seseorang yang menggunakan sapaan “aku-kamu”. Oleh karena itu, orang ini berusaha mencari kalimat yang tidak perlu menggunakan kata sapaan “aku-kamu” dan lainnya, seperti : “Eh Feb, udah dapet kost-an belum?”. Biasanya kalimat itu akan terlihat seperti ini : “Feb, lu udah dapet kost-an?”.

4. Seseorang yang merespon berdasarkan situasi. Jika obrolan bersifat santai atau serius, maka orang ini akan menggunakan sapaan “aku-kamu”. Namun, jika obrolan bersifat ejekan atau “lawak”, maka orang ini merespon dengan “loe-gue”.

5. Seseorang yang merespon dengan bermacam-macam kata sapaan, seperi “aku-kamu”, ”saya-anda”, dan loe-gue”. Menurutku, orang ini bingung harus menggunakan sapaan apa ketika bertemu dengan orang yang baru pertama kali dia dikenal dan orang yang baru dikenal itu menggunakan sapaan “aku-kamu”.

6. Seseorang yang merespon dengan menggunakan sapaan “saya-anda” terhadap orang yang baru dikenalnya. Menurutku, dia perlu melakukan pendekatan beberapa kali untuk dapat akrab dan bisa menggunakan sapaan ”loe-gue” atau “aku-kamu” kepada orang yang baru dikenalnya.

7. Seseorang yang merespon dengan menggunakan sapaan “loe-gue”. Orang ini tidak peduli kata sapaan apa yang digunakan lawan bicaranya. Dia akan tetap menggunakan sapaan “loe-gue”.

Dari ketujuh respon tersebut, apakah kamu merupakan salah satunya???

Dari penelitian sederhana ini dapat disimpulkan bahwa kata sapaan "aku-kamu" merupakan sapaan sopan, yang apabila dihubungkan dengan beberapa orang yang menggunakan sapaan berbeda akan mengubah gaya bicara dari orang tersebut. Kecuali seseorang yang lebih mengutamakan isi pembicaraan dalam obrolannya.

Selain itu, sebagian orang malu untuk berbicara kepada seseorang karena bingung untuk menggunakan kata sapaan apa. Terutama berbicara kepada seseorang yang seumuran. Pada tanggal 1 Juni 2011, ketika aku di dalam Balairung, aku telah berbicara kepada beberapa orang. Hasilnya, beberapa orang mencoba untuk mengatakan menggunakan kalimat yang tidak memerlukan kata sapaan. Ada pula yang mungkin karena terlalu bingung, orang itu menggunakan sapaan yang berubah-ubah. Di sisi lain, saat berada di UI, aku sudah berbicara kepada beberapa orang yang jauh lebih tua. Begitu mudah rasanya bila dibandingkan berbicara dengan seseorang yang seumuran dengan aku.

Dari penelitian ini aku juga merasakan hal yang berbeda. Saat menggunakan kata sapaan "loe-gue", aku merasakan kata-kata yang keluar terkadang kurang baik. Namun, saat aku coba untuk menggunakan kata sapaan "aku-kamu", aku merasakan kata-kata yang keluar cenderung lebih baik dari sebelumnya.

Oke, Artwatchers. Sampai di sini penelitian kecilku. Tunggu penelitian kecilku yang selanjutnya. Thanks for reading this article :D

1 komentar: